Selasa, 24 September 2013

Lembah ramma

malam itu sepulang berburu sunset nyasar kami sempat bincang-bincang soal niatan saya ingin di ajak mendaki sama si bro. Dasar si doi anaknya manut, maen di'iya'in aja niatan saya. rasanya kalo mendaki sih gak klop  kalo cuma berduaan. saya ajak deh dua orang sahabat saya untuk join trip kami kali ini. kebetulan mereka (lizzie dan arif) emang sering juga sebut-sebut pengen ngetrip ala-ala bolang gitu. gak butuh waktu lama untuk nunggu kata setuju dari mereka. dengan persiapan seadanya kami sepakat untuk ngebolang berempat. sekali lagi ini pengalaman pertama saya ikut mendaki. sebagai pemula kami (saya dan lizzie) gak sekonyong-konyong diajak mendaki gunung. Lembah ramma, lembah yang sudah sering sekali saya dengar disebut-sebut oleh beberapa Mapala kenalan saya saat masih MABA dulu. katanya sih untuk kesana gak terlalu berat, cocok deh untuk pemula semacam saya. saya sih modal yakin aja, selama niatan saya baek yah jabanin aja sekalian pengen nguji kemampuan saya sampai mana.

Rabu 08 Mei 2013, saya masih hapal bener dah. pukul 10.00 kami kumpul di minasa upa di rumah salah satu sahabat saya. cowok-cowoknya udah prepare banget dengan cariernya masing-masing beserta seluruh perlengkapan tempur untuk beberapa hari disana (jiahh dikata mau perang apah hihihi). sedangkan saya ckckckck mau ngebolang kok ala-ala mau piknik neng -___- sendal gunungpun saya tak punya, terpaksa saya pakai sendal jepit itupun minjem punya lizzie ckckckck mau jadi apa kamu chyk. 

hari sudah semakin siang, perlengkapan sudah beres. kami lalu meluncur menuju lembah ramma. lembah ramma terletak di desa Lembanna, Malino kabupaten gowa. butuh waktu 2 jam untuk sampai ke malino. sekitar pukul 1 siang kami tiba di Malino. kami sempatkan untuk makan siang di area hutan pinus, Malino. lalu melanjutkan perjalanan menuju desa lembanna. sekitar pukul stengah 2 sore kami tiba di Desa lembanna. kami singgah di salah satu rumah penduduk yang notabene memang tempat ngumpulnya para pendaki sebelum memulai pendakian sebut saja 'mama'. sekitar pukul 3 sore kami bertolak dari rumah mama' menuju lembah ramma. dengan bekal doa' dan keyakinan kami memulai perjalanan.
perasaan saya campur aduk sambil melangkahkan kaki saya dengan pasti. perasaan senang, khawatir bercampur excited menjadi satu. kami bejalan pelan tapi pasti melewati kebun sayur para petani desa Lembanna, air terjun di trip pertama juga kami lewati. hmmmm semakin bercampur aduklah perasaan saya. semakin jauh dari keramaian semakin jauh dari carut marut kota. setelah melewati kebun sayur jalanan mulai mendaki. saya mulai merasa perjalanan menjadi cukup berat. hampir setiap lima langkah saya berhenti untuk mengatur napas. dada saya terasa sesak seperti pasokan oksigen di paru-paru saya menipis setiap kali saya melangkah. addohhh baru beberapa langkah saya sudah kualahan gini. tapi si bro rudy terus meyakinkan saya, saya pasti bisa! sampai-sampai si bro rela membawakan ransel bawaan saya (duhh so sweet beud sih) kurang apalagi coba? cuma ketimbang bawa diri ajah -___-. lizzie dan arif sudah jauh di depan mendahului kami, meski langkah saya terbata tapi saya tidak berhenti. selang beberapa lama lizzie memberi kode kepada kami, "mereka sudah sampai pos 1" kata si bro, "wah berarti sudah dekat dong" saya jadi semangat. akhirnya sampailah saya dan si bro di pos 1 menyusul lizzie dan arif. 


saya sempat jadi bahan ledekan si bro, "hmm payah setiap lima langkah berhenti" katanya, "itu karna jalanannya mendaki, coba kalo lurus saya nda akan berhenti-berhenti deh" saya membela diri. setelah istirahat beberapa menit kami lalu melanjutkan perjalanan. wah pikir saya kalau sudah sampai di pos 1 perjalan sudah dekat. ngeehhh ternyata itu baru permulaan, jreeng jreengg. kami masih harus jalan lurus, mendaki, melewati turunan ditambah jalanan becek dan  melewati beberapa sungai, jauuuuuhhhh. tak terasa hari sudah mulai gelap. bermodalkan penerangan seadanya kami terus melanjutkan perjalanan. bersyukur hari itu saya dipenuhi rasa optimis meski saya harus terjatuh beberapa kali karena jalan licin dan saya hanya memakai sendal jepit saya tidak gentar sedikitpun. tiba di sungai terakhir sebelum talung kami memutuskan untuk menghentikan perjalanan dan mendirikan tenda, mengingat hari sudah gelap sedangkan alat penerangan kami tidak memadai.



pagi yang indah... terbangun dan didepan mata terlihat sungai yang mengalir. di kota mana ada yang begini :D. sebelum matahari semakin tinggi, setelah sarapan dan berkemas kami melanjutkan perjalanan menuju lembah ramma. waduh kali ini perjalanan terasa semakin berat :( iyaa kembali kami harus mendaki, cukup curam kemiringan sekitar 100-110 derajat -___- dengan segenap tenaga dan optimisme yang saya punya perlahan saya mengikuti rute dan tidak lupa si bro rudy terus mendampingi saya. dengan perjuangan yang cukup berat kamipun akhirnya sampai di talung.


kami kurang beruntung :( hari itu kabut tebal menghalangi pemandangan di depan kami huuffttt. setelah merasa istirahat kami sudah cukup kami pun bergegas melanjutkan perjalanan. tinggal selangkah lagi, kali ini kami harus melewati turunan curam lawan dari tanjakan tadi -__- cukup mengerikan sebab disebelah kanan kami jurang terpampang nyata ckckckck. alhamdulillah dengan penuh perjuangan akhirnya tibalah kami di tempat tujuan. "ohh ini toh lembah ramma" celetuk saya dalam hati.

kami mendirikan 2 tenda, satu untuk tempat kami tidur yang satu untuk perlengkapan kami. semakin seru saja, rasanya gak sia-sia perjalanan yang penuh perjuangan sejak kemarin :) udara yang sejuk, aliran sungai deras dan jernih, langit biru, awan putih serta pepohonan hijau huaaahh lengkap sudah
ketika malam tiba kami membuat api unggun. hmmm sungguh suasana alam yang begitu kental, ditemani ribuan bintang-bintang di langit yang hitam pekat kala angin semilir membelai manja. nah loh ngapa jadi puitis gini yak. hahhahhahah


setelah bermalam satu malam di lembah ramma, keesokan harinya kami bergegas pulang, tak lupa kami mampir di rumah tata' mandong. tata mandong adalah sosok yang sudah sangat familiar untuk para pencinta alam di makassar. bahkan saya sudah mengenal sosok beliau jauh sebelum saya benar-benar bisa bertemu dan berjabat tangan. 

singkat cerita, pukul 4 sore kami sudah sampai dengan selamat di desa lembana. istirahat sebentar lalu pulang menuju Makassar. kami tiba di Makassar sekitar pukul 7 malam. huaaaahh badan terasa remuk redam tapi sebanding dengan pengalaman yang saya dapatkan.

see you in the next trip :D (chykka)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar