Rabu, 25 September 2013

Sunset CCC

Sepulangnya kami dari lembah ramma hubungan saya dan si bro rudy tiba-tiba jadi gak harmonis karna satu dan lain hal. Kami sempat lost contact beberapa minggu.

Sampai pada suatu hari kami sama-sama terlibat di salah satu pameran fotografi di Makassar yang mengambil lokasi di CCC di area Tanjung Bunga. Bro rudy bergabung di komunitas KLJ makassar, sedangkan saya bergabung di Kofipon Makassar. Entah kebetulan atau memang takdir, boot kami bersebelahan. rasanya tidak ada alasan untuk kami tidak saling berhubungan saat itu. Hari kedua, di sela-sela waktu pameran si bro tiba-tiba mengajak saya untuk hunting foto di sebelah utara gedung pameran, menggunanakan kemera lubang jarumnya. Saya cukup penasaran dengan kamera lubang jarum yang doi punya, gimana cara pengoprasiannya. Hari itu kebetulan salah satu teman kami ada yang membawa bobeka danbo, jadilah si danbo model si bro. Sementara si bro asik dengan KLJ dan si danbo, di sebelah barat matahari senja tampak jingga merona. Wew kesempatan nih, dengan sigap saya mengeluarkan senjata saya » ponsel hihiihih saya takelah si jingga merona. Hasilnya cukup cantik siluet rerumputan terbingkai cantik dengan background senja jingga berhiaskan kontur awan yang tegas. Sungguh moment yang tak terbelii hihihihihi

Selasa, 24 September 2013

Lembah ramma

malam itu sepulang berburu sunset nyasar kami sempat bincang-bincang soal niatan saya ingin di ajak mendaki sama si bro. Dasar si doi anaknya manut, maen di'iya'in aja niatan saya. rasanya kalo mendaki sih gak klop  kalo cuma berduaan. saya ajak deh dua orang sahabat saya untuk join trip kami kali ini. kebetulan mereka (lizzie dan arif) emang sering juga sebut-sebut pengen ngetrip ala-ala bolang gitu. gak butuh waktu lama untuk nunggu kata setuju dari mereka. dengan persiapan seadanya kami sepakat untuk ngebolang berempat. sekali lagi ini pengalaman pertama saya ikut mendaki. sebagai pemula kami (saya dan lizzie) gak sekonyong-konyong diajak mendaki gunung. Lembah ramma, lembah yang sudah sering sekali saya dengar disebut-sebut oleh beberapa Mapala kenalan saya saat masih MABA dulu. katanya sih untuk kesana gak terlalu berat, cocok deh untuk pemula semacam saya. saya sih modal yakin aja, selama niatan saya baek yah jabanin aja sekalian pengen nguji kemampuan saya sampai mana.

Rabu 08 Mei 2013, saya masih hapal bener dah. pukul 10.00 kami kumpul di minasa upa di rumah salah satu sahabat saya. cowok-cowoknya udah prepare banget dengan cariernya masing-masing beserta seluruh perlengkapan tempur untuk beberapa hari disana (jiahh dikata mau perang apah hihihi). sedangkan saya ckckckck mau ngebolang kok ala-ala mau piknik neng -___- sendal gunungpun saya tak punya, terpaksa saya pakai sendal jepit itupun minjem punya lizzie ckckckck mau jadi apa kamu chyk. 

hari sudah semakin siang, perlengkapan sudah beres. kami lalu meluncur menuju lembah ramma. lembah ramma terletak di desa Lembanna, Malino kabupaten gowa. butuh waktu 2 jam untuk sampai ke malino. sekitar pukul 1 siang kami tiba di Malino. kami sempatkan untuk makan siang di area hutan pinus, Malino. lalu melanjutkan perjalanan menuju desa lembanna. sekitar pukul stengah 2 sore kami tiba di Desa lembanna. kami singgah di salah satu rumah penduduk yang notabene memang tempat ngumpulnya para pendaki sebelum memulai pendakian sebut saja 'mama'. sekitar pukul 3 sore kami bertolak dari rumah mama' menuju lembah ramma. dengan bekal doa' dan keyakinan kami memulai perjalanan.
perasaan saya campur aduk sambil melangkahkan kaki saya dengan pasti. perasaan senang, khawatir bercampur excited menjadi satu. kami bejalan pelan tapi pasti melewati kebun sayur para petani desa Lembanna, air terjun di trip pertama juga kami lewati. hmmmm semakin bercampur aduklah perasaan saya. semakin jauh dari keramaian semakin jauh dari carut marut kota. setelah melewati kebun sayur jalanan mulai mendaki. saya mulai merasa perjalanan menjadi cukup berat. hampir setiap lima langkah saya berhenti untuk mengatur napas. dada saya terasa sesak seperti pasokan oksigen di paru-paru saya menipis setiap kali saya melangkah. addohhh baru beberapa langkah saya sudah kualahan gini. tapi si bro rudy terus meyakinkan saya, saya pasti bisa! sampai-sampai si bro rela membawakan ransel bawaan saya (duhh so sweet beud sih) kurang apalagi coba? cuma ketimbang bawa diri ajah -___-. lizzie dan arif sudah jauh di depan mendahului kami, meski langkah saya terbata tapi saya tidak berhenti. selang beberapa lama lizzie memberi kode kepada kami, "mereka sudah sampai pos 1" kata si bro, "wah berarti sudah dekat dong" saya jadi semangat. akhirnya sampailah saya dan si bro di pos 1 menyusul lizzie dan arif. 


saya sempat jadi bahan ledekan si bro, "hmm payah setiap lima langkah berhenti" katanya, "itu karna jalanannya mendaki, coba kalo lurus saya nda akan berhenti-berhenti deh" saya membela diri. setelah istirahat beberapa menit kami lalu melanjutkan perjalanan. wah pikir saya kalau sudah sampai di pos 1 perjalan sudah dekat. ngeehhh ternyata itu baru permulaan, jreeng jreengg. kami masih harus jalan lurus, mendaki, melewati turunan ditambah jalanan becek dan  melewati beberapa sungai, jauuuuuhhhh. tak terasa hari sudah mulai gelap. bermodalkan penerangan seadanya kami terus melanjutkan perjalanan. bersyukur hari itu saya dipenuhi rasa optimis meski saya harus terjatuh beberapa kali karena jalan licin dan saya hanya memakai sendal jepit saya tidak gentar sedikitpun. tiba di sungai terakhir sebelum talung kami memutuskan untuk menghentikan perjalanan dan mendirikan tenda, mengingat hari sudah gelap sedangkan alat penerangan kami tidak memadai.



pagi yang indah... terbangun dan didepan mata terlihat sungai yang mengalir. di kota mana ada yang begini :D. sebelum matahari semakin tinggi, setelah sarapan dan berkemas kami melanjutkan perjalanan menuju lembah ramma. waduh kali ini perjalanan terasa semakin berat :( iyaa kembali kami harus mendaki, cukup curam kemiringan sekitar 100-110 derajat -___- dengan segenap tenaga dan optimisme yang saya punya perlahan saya mengikuti rute dan tidak lupa si bro rudy terus mendampingi saya. dengan perjuangan yang cukup berat kamipun akhirnya sampai di talung.


kami kurang beruntung :( hari itu kabut tebal menghalangi pemandangan di depan kami huuffttt. setelah merasa istirahat kami sudah cukup kami pun bergegas melanjutkan perjalanan. tinggal selangkah lagi, kali ini kami harus melewati turunan curam lawan dari tanjakan tadi -__- cukup mengerikan sebab disebelah kanan kami jurang terpampang nyata ckckckck. alhamdulillah dengan penuh perjuangan akhirnya tibalah kami di tempat tujuan. "ohh ini toh lembah ramma" celetuk saya dalam hati.

kami mendirikan 2 tenda, satu untuk tempat kami tidur yang satu untuk perlengkapan kami. semakin seru saja, rasanya gak sia-sia perjalanan yang penuh perjuangan sejak kemarin :) udara yang sejuk, aliran sungai deras dan jernih, langit biru, awan putih serta pepohonan hijau huaaahh lengkap sudah
ketika malam tiba kami membuat api unggun. hmmm sungguh suasana alam yang begitu kental, ditemani ribuan bintang-bintang di langit yang hitam pekat kala angin semilir membelai manja. nah loh ngapa jadi puitis gini yak. hahhahhahah


setelah bermalam satu malam di lembah ramma, keesokan harinya kami bergegas pulang, tak lupa kami mampir di rumah tata' mandong. tata mandong adalah sosok yang sudah sangat familiar untuk para pencinta alam di makassar. bahkan saya sudah mengenal sosok beliau jauh sebelum saya benar-benar bisa bertemu dan berjabat tangan. 

singkat cerita, pukul 4 sore kami sudah sampai dengan selamat di desa lembana. istirahat sebentar lalu pulang menuju Makassar. kami tiba di Makassar sekitar pukul 7 malam. huaaaahh badan terasa remuk redam tapi sebanding dengan pengalaman yang saya dapatkan.

see you in the next trip :D (chykka)



kopi abu-abu hingga sunset nyasar

Semakin hari saya dan si bro Rudy semakin akrab. bukan cuma karena kami sama-sama suka sunset, juga karena kami sama-sama pencinta kopi, yah bisa dibilang kopi yang jadi saksi pertemuan pertama kami. Ngomong-ngomong soal kopi, saat itu doi katanya dapat oleh-oleh kopi dari salah satu temannya. Diajaklah saya ngopi di rumahnya, kebetulan kopi yang dimaksud kopi hitam, muncullah ide saya untuk nge'mix' kopinya dengan coklat dan susu. modal nekat dan sok tau kami campur aduklah kopi susu dan coklat.

setelah dicampur aduk, taraaa kopinya berubah warna menjadi abu-abu. hahahah jadilah kami namai kopi tersebut kopi abu-abu. warnanya berubah aneh pun  rasanyaa hihihihi tak berapa lama kami menyantap kopi, saya menengok jam di ponsel saya. waduh sudah jam 5 sore, hari itu selain minum kopi kami punya agenda lain. yeah seperti biasa, berburu sunset. Kami berencana berburu sunset di Pantai losari. Kemudian kami jadi terburu-buru, mengingat lokasi perburuan cukup jauh dari rumah si bro di Gowa. Kopi yang kami buatpun terpaksa kami masukkan ke dalam tumbler lalu kami bawa.

Matahari sudah semakin rendah motor kami terus melaju setengah memburu, hingga sampai pada suatu jalan bercabang di sekitar Parangtambung. semestinya ini daerah kekuasaan saya karena saya kuliah di sekitar sini. si bro Rudy bertanya jalan yang mana yang harus kami tempuh, kiri atau kanan. setengah ragu saya menunjuk arah kiri, yang semestinya kalo benar akan membawa kami tembus sampai ke Tanjung bunga. semakin jauh kami melaju rasanya semakin rancu, seharusnya kami mendapati rumah penduduk tapi ini kok kosong. hmmm fix kami salah jalan -___- tapi kami punya semangat maju pantang mundur. pun sudah tau salah jalan, kami tetap melanjutkan perjalanan. sampai kami dapati sebuah danau, wow view sunsetnya keren. saya minta si bro menghentikan motornya sejenak, lalu saya turun mengabadikan sang surya senja.

yah maap fotonya masih miring kiri kanan, maklum masih awam soal fotografi hehehehhe tapi sunsetnya tetap keren dong :D semakin jauh kami melewati danau semakin kami tak tentu arah -__- entah jalan ini akan membawa kami kemana ckckckck tiba-tiba di sebelah kiri kami tampak sebuah bendungan hmm mulai ada clue, kami mulai yakin untuk terus melaju. view sunset disebelah kiri kami gak kalah keren dengan yang tadi, kali ini saya langsung jepret tanpa minta berhenti hihihihihi. "ada hikmahnya juga yah kita nyasar, kita jadi dapat spot sunset baru yang keren dan yakin belum banyak yang tau" kata saya mencoba menghibur.
 
di depan kami mulai terlihat beberapa motor yang menuju arah yang sama. kami lalu yakin jalan yang kami tempuh akan membawa kami tembus kesuatu tempat, bukan jalan buntu. benar saja kami mulai melihat jembatan yang sudah tidak asing lagi, jembatan barombong. akhirnya kami tembus tanjung bunga juga. hari mulai gelap "hmmm sudah nda bakal keburu nih sunset di losari" celetuk saya. si bro tetap optimis melaju ke utara menuju losari . di sela pejalanan terpampang bias sunset yang memukau di arah barat. kembali saya meminta si bro berhenti sejenak lalu saya jepret.
walapun kami tidak sempat sampai losari pas sunset tapi sunset-sunset yang kami temui di jalan cukup membayar lunas keterlambatan kami hihihihi. sesampainya kami di Losari hanya sisa-sisa bias suset yang kami dapat.
hahahah agak konyol sih rasanya tapi gak apa-apa tetap seru dan yang paling penting kami dapat spot sunset bar. Perburuan yang menyenangkan dan mengesankan. aya Jadi gak sabar untuk perburuan selanjutnya.

Senin, 23 September 2013

Akkarena fallin' down


Sejak trip pertama kami si bro rudy menjanjikan saya beberapa hal, dengan catatan saya menyelesaikan skripsh*t saya secepatnya. ada beberapa hal yang si bro janjikan merupakan salah satu mimpi kecil saya. tapi kali itu saya tidak minta hal yang neko-neko, saya hanya meminta spot sunset yang berbeda tiap kali kami berburu sunset.  gayung bersambut, permintaan saya di'iya'kan dan sejak saat itu seperti menjadi rutinitas buat kami untuk berburu sunset bersama, hampir setiap hari.

Sore itu pantai akkarena di kawasan tanjung bunga yang jadi spot sunset pilihan kami, berbeda dengan Pantai layar putih, kalo akkarena sih saya sering kunjungi, pantainya asik gak terlalu ramai pengunjung. terdapat dermaga berbentuk T ditengah pantai. Seperti yang pernah saya bilang kawasan tanjung bunga jadi tempat andalan deh untuk berburu sunset, sebab pantai-pantainya langsung menghadap ke barat tanpa dihalangi sesuatu apapun. sore itu kami gak berdua, saya meminta ponakan bro rudy di ajak, fiqa namanya bocah berumur kisaran 3 tahun. sekedar info nih saya suka sekali sama anak-anak makanya saya excited ngajak si fiqa.

sesampainya kami di pantai akkarena matahari masih cukup tinggi panasnya masih cukup menyengat. kami berpencar, saya dan fiqa langsung menuju taman bermain anak-anak, fiqa minta naik permainan ayunan hihihihi unyu banget kakinya belum sampai tanah masih mengantung, saya pegang sambil saya ayun-ayun si fiqa. sementara dari kejauhan si bro rudy kelihatan lagi sibuk mengikat hammock pada dua batang pohon kelapa. hmmm doi bikin ayunan buat  tempat duduk kami. gak berapa lama fiqa bosan main ayunan, kami akhirnya menuju ayunan yang sudah disiapkan bro rudy. sambil duduk bersama menikmati senja hmmmmm asik asik hehehheh. matahari seprti turun pelahan lalu sangat cepat. Buru-buru deh sesi foto-fotonya dimiulai.

hasilnya lumayan memuaskan, meski cuma bermodal kamera HP. sejak hari itu semakin excitedlah saya berburu senja dan mengabadikannya lewat kamera ponsel saya.